Sejarah Desa
Sejarah Desa Batuanten
Belum adanya data atau sejarah tertulis mengenai riwayat Desa Batuanten. Sehingga hanya mencari sumber-sumber yang dapat dipercaya serta dari cerita turun temurun yang masih dipercaya dan telah melegenda diantaranya dari para sesepuh desa yang sekarang masih hidup . Bahwa Desa Batuanten dulu bernama Koryah ( Bahasa Arab : Desa/Pemukiman ) bukti sekarang adalah Makam Panembahan Kroya ( Kroya : Lidah Batuanten ) seiring dengan perkembangan masa dan ketika Kerajaan Banten diserang bala tentara Portugis, dan diutuslah 3 orang prajurit Banten untuk mencari bala bantuan untuk menghadapi tentara portugis. Dengan kesetiaan bela Negara ketiga prajurit Banten tersebut sudiko dawuh nuwun pangestuning gusti berangkat dan berjalan kearah timur dengan naik turun gunung hutanbelantara dan singkat cerita prajurit Banten tersebut sampai di Kroya/Koryah ( sekarang Desa Batuanten ). Karomah yang tinggi yang dimiliki Panembahan Kroya sehingga sebelum utusan Banten datangpun sudah mengetahui maksud kedatangannya, namun karena panembahan kroya seorang yang tawadlu dan andap asor maka masud kedatangan prajurit banten menunggu diutarakan padanya setelah dijamu ala kadarnya. Dengan semangat patriotism yang tinggi untuk berjuang membela tanah air, agama dan bangsa dengan semangat Jihad Fisabilillah dan dengan membawa beberapa orang muridnya langsung menyetujui tanpa pertimbangan dan berangkat menuju banten. Sepulang dari banten Mbah Kroya dengan tidak sengaja karena telah membantu peperangan melawan portugis terjadilah peralihan nama Kroya menjadi Bantuanten ( Mbantu maring Banten ). Kesalahan tulisan nama Bantuanten menjadi Batuanten adalah terjadi sekitar tahun enam puluhan.
Menghimpun sejarah tentang Kepala Desa/Lurah Desa Batuanten dari sumber yang ada didesa dapat dituangkan dalam beberapa dicade atau masa dari awal yaitu tahun 1834 – 2013 ada sebelas Kepala Desa/Lurah dengan bebagai type,kegiatan, kebijakan politik, maupun keputusan yang dilaksanakan hingga tercipta kondisi desa maupun masayrakat Desa Batuanten seperti sekarang. Adapaun kondisi dan gambaran perjalanan dinamika peribubahan kondisi desa maupun adat budaya pada masyarakat dari awal sampai sekarang adalah :
- Kepala Desa pertama Ki Ompong
Ki Ompong mejabat Kepala Desa Batuanten pada kurun waktu 40 tahun dari tahun 1834 sampai dengan tahun 1873 dengan menghasilkan kegiatan antara lain :
- Pembuatan saluran air sederhana menganti
- Melaksanakan perondan ( Ronda ) Jaman Belanda.
- Ki Lurah Dimun
Ki Lurah Dimun menjabat lurah Batuanten dari tahun 1874 sampai dengan tahun 1913 selama 40 tahun dengan pelaksanaan pemerintahan yang diatur oleh asisten camat atau petunjuk pelaksanaan kebijakan disominasi pemerintahan diatasnya secara berjenjang, hasil yang dicapai sama dengan pada saat kepala desa sebelumnya.
- Ki Raswan
Lurah ketiga Ki Raswan menjabat dari tahun 1914 sampai dengan tahun 1925 dengan menghasilkan pembangunan antara lain :
- Bendungan irigasi menganti dan kali bugang
- Ketertiban dan keamanan terlaksana dengan baik
- Ki Bangsa Tirta
Lurah keempat Ki Bangsa Tirta menjabat selama 17 tahun yaitu dari tahun 1926 sampai dengan tahun 1942 era penjajahan Belanda dengan prioritas pembangunan sarana dan prasarana pertanian khusunya bendungan kali kyuk dan saluran irigasi dan kegiatan rutin pemerintahan lainnya.
- Ki Talim
Kepala Desa Batuanten yang kelima dijabat oleh ki Talim selama 3 tahun dari tahun 1942 sampai dengan tahun 1945 masa penjajahan jepang. Pada waktu kepemimpinanya dibantu oleh |Carik Bewok orang dari desa Dawuhan Kecamatan Purwojati. Dia mempunyai jiwa social yang tinggi terbukti dengan memeberikan hibah yang berupa tanah di Blok Persil 43b Kelas D II/16 seluas 2.100 M2 ( 30 Sangga ) yang digunakan untuk kuburan degrig ( Lemah Abang ). Untuk mengaliri sawah di Blok Cimedang ( Sekarang Cigadog RT 07/03 ) beliau membangunan bendungan kali lembarang berupa tatanan batu belah yang sampai sekarangmasih berfungsi dengan baik.
Dengan harapan mempertahankan kekuasaannya beliau menjalin kerjasama dengan pihak belanda ( masa peralihan sekutu ke jepang ) dengan menjadikan dirinya sebagai mata-mata dari agen tentara belanda dan aktif melaporkan kegiatan pejuang kemerdekaan Indonesia kepada tentara belanda. Oleh karena beliau membantu pemerintah colonial belanda, sehingga menjadikan kebencian pihak pejuang kemerdekaan dan berakibat fatal yaitu dia ditembak mati oleh tentara pejuang ketika sedang istirahat ( turon ) di rumah kerabatnya Sanmuraji setelah semalam genjringan ( kesenian sejenis hadroh ).
- Lurah sementara Khanafi
Lurah sementara Khanafi menjabat selama 5 bulan yaitu dari bulan Pebruari sampai dengan bulan Juli 1945.
- Lurah Madsirad.
Dari bulan Agustus 1945 sampai dengan bulan juni 1976 ( 30 tahun ), pada masa jabatan Lurah Madsirad dengan aktifnya beliau bergabung dengan tentara pejuang sehingga keamanan rakyat terjamin, kesejahteraan masyarakat mulai meningkat dan beliau juga mengkodisikan pemerintahan yang tarcatat sebagai berikut :
- Carik suhadi
- Bau Nadar
- Bau Madiksan
- Bau Haji Bardani
- Pulisi Khanapi
- Kebayan Madaklam
- Kebayan Kamsari
- Kebayan Wangsa
- Kebayan Bangsa Lampir
- Kebayan Yasa dll.
Pembangunan fisik yang dilaksananakan antara lain:
- Pembangunan dam kali bugang.
- Pembangunan Gedung Sekolah Dasar 6 kelas ( sekarang SD Negeri I ) dibangun tahun 1969, setelah sebelumnya membangun gedung SD 3 kelas.
- Lurah Abdul Basor.
Abdul Basor ( Lurah Cartiker ) juni 1976 s/d Pebrtuari 1980 ( 4 tahun ) pembangunan yang dilaksanakan anatara lain :
- Pembuatan jalan ketepeng.
- Pembuatan jalan Siamba- Kompen
- Pembuatan jalan Batuanten Tengah – Greumbul Dringo
- Pembangunan sederhana gedung SD Batuanten II.
- Lurah Machmud ( Abah Machmud ).
Tahun 1980 sampai dengan tahun 1989 dengan prestasi yang dihasilkan :
- Pembangunan jembatan permanen Kedung Jaran.
- Pembangunan jalan perbatasan ( Aspal pertama )
- Juara Nasional Klompen Capir Kramat Sejahtera tahun 1984
- Pembangunan perkantoran Balai Desa dan pondasi pendopo Balai Desa.
- Pembangunan gedung permanen TK Diponegoro 51 Batuanten
- Pembangunan 3 lokal gedung MI Maarif utara jalanberikut pengadaan tanah.
- Pembangunan SD Silunjar 2 lokal.
- Pembangunan Lapangan Olah Raga Batuanten Tengah dan Timur.tahun 1988
- Pembangunan jalan padat karya Batuanten – Jingkang leewat Silunjar.
- Pembangunan Pondok Pesantren Biroyatul Huda tahun 1987
- Listrik Masuk Desa PLN Tahun 1988.
- Pondasi jembatan kedung duren.
- Pembangunan saluran irigasi pulasari.
- Kepala Desa Suwarso 2 periode.
Periode pertama tahun 1990 s/d tahun 1998.
Period kedua tahun 1999 s/d tahun 2007
Prestasi yang berhasil diraih antara lain :
- Pembangunan permanen Pendopo Balai Desa
- Pembangunan tembok leiling Balai Desa.
- Pengaslpalan jalan jalan wilayah Batuanten tengah
- Listrik PLN Grumbul Dringo
- Listrik PLN Grumbul Cigadog.
- PEngadaan Sarana perkantoran Balai Desa
- Pembuatan jalan Sohid – Sahudi